Sabtu, 19 April 2014

Caution: Virus Attacks on Android Already equivalent of Windows!!!


The more popular a computer platform, the more cyber criminals are after him. That's what happened with the popular Android mobile operating system which now controls nearly 80 percent of the smartphone market.
Semakin populer sebuah platform komputer, semakin banyak pula penjahat cyber yang mengincarnya. Itulah yang terjadi dengan sistem operasi mobile populer Android yang kini menguasai hampir 80 persen pasaran smartphone.

The sophistication of malware or malware designed to attack the green robot OS crest was growing, until now referred to is equal to the normal capability of malware circulating on Windows, the most popular desktop operating system.
Kecanggihan program jahat atau malware yang dirancang untuk menyerang OS berlambang robot hijau itu pun semakin berkembang, hingga kini disebut sudah menyamai kapabilitas malware yang biasa beredar di Windows, sistem operasi desktop terpopuler.

This was revealed by a recent report from the Kaspersky Threat Evolution quoted by PC World. "The evolution of Android malware is much faster than the evolution of Windows malware," said Kaspersky Labs senior researcher Roel Schouwenberg.
Hal tersebut diungkapkan oleh laporan Threat Evolution terkini dari Kaspersky yang dikutip oleh PC World. "Evolusi malware Android jauh lebih cepat dibandingkan evolusi malware Windows," ujar peneliti senior Kaspersky Labs Roel Schouwenberg.

An example is malware Backdoor.AndroidOS.Obad.a (Obad), which last June "crowned" trojan Kaspersky as the most advanced mobile've found so far.
Contohnya adalah malware Backdoor.AndroidOS.Obad.a (Obad), yang Juni lalu "dinobatkan" Kaspersky sebagai trojan mobile tercanggih yang pernah ditemukan sejauh ini. 

The malware is capable of doing a variety of things such as opening a backdoor to download additional files, steal information from cell phones and its application, and send SMS to premium phone numbers and spread themselves via a Bluetooth connection.
Malware tersebut mampu melakukan berbagai macam hal  seperti membuka backdoor untuk mengunduh file tambahan, mencuri informasi dari ponsel dan aplikasinya, serta mengirim SMS ke nomor telepon premium dan menyebarkan diri lewat koneksi Bluetooth.

After seeing the capabilities Obad, Kaspersky concluded that a malicious program that is more akin to Windows malware than similar programs commonly circulating in Android.
Setelah melihat kapabilitas Obad, Kaspersky menyimpulkan bahwa program jahat yang satu ini lebih mirip malware Windows ketimbang program serupa yang biasa beredar di Android. 

Most of the current malware is designed to target Windows systems are more profitable, but also shows the growth of mobile malware alarming as more and more cyber criminals are targeting smartphones. Moreover, because the number pengkapalan type of device is already past the traditional PC since 2011.
Sebagian besar malware yang ada saat ini masih dirancang untuk menyasar sistem Windows yang lebih menguntungkan, tapi malware mobile pun menunjukkan pertumbuhan yang mengkhawatirkan seiring dengan semakin banyaknya penjahat cyber yang mengincar smartphone. Terlebih, karena angka pengkapalan jenis perangkat ini sudah melewati PC tradisional sejak 2011 lalu.

"That is the target of cyber criminals future, and the future is there (mobile)," added Schouwenberg.
"Itulah sasaran masa depan para penjahat cyber, dan masa depan memang berada di sana (mobile)," tambah Schouwenberg.

The malware authors began to glance beyond the means of distribution paste program with applications "real."  One of the most commonly used is to send spam or ads contain links to malicious websites. The use of this method to spread malware is expected to increase in future times.
Para pembuat malware pun mulai melirik cara distribusi program di luar menyisipkannya bersama aplikasi "sungguhan". Salah satu yang paling sering digunakan adalah mengirim spam atau iklan berisi tautan ke situs web berbahaya. Penggunaan cara ini untuk menyebar malware diperkirakan akan meningkat dalam waktu-waktu mendatang.


The majority of currently available mobile Trojan is stealing money by sending SMS to premium numbers. But, Kaspersky also found that the amount of malware that opens a backdoor to communicate with command and control servers are also more and more.
Mayoritas trojan mobile yang beredar saat ini mencuri uang dengan mengirim SMS ke nomor premium. Tapi, Kaspersky juga menemukan bahwa jumlah malware yang membuka backdoor untuk berkomunikasi dengan server command and control juga semakin banyak.

"Once the backdoor and trojan downloaders into action, you begin to realize that these cyber criminals trying to do something more sophisticated," Schouwenberg lid.
"Begitu backdoor dan pengunduh trojan mulai beraksi, Anda mulai menyadari bahwa para penjahat cyber ini mencoba melakukan sesuatu yang lebih canggih," tutup Schouwenberg.

Author: Oik Yusuf 
Editor: Reza Wahyudi
Source: PC World, quoted from: http://tekno.kompas.com/, Tuesday, August 20, 2013, 11:27 pm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar